KEBENARAN TENTANG DAHSYATNYA NERAKA
Jika seorang hamba bertambah pengetahuannya
terhadap neraka pasti meningkat rasa takutnya terhadap neraka. Jika rasa
takut ini meningkat, maka harus bertambah kesalehan dan perhatiannya
terhadap
waktunya. Karena kerugian di akhirat adalah sebesar-besar kerugian
sehingga ia menangis sampai air matanya menggenang laksana
sungai.Rasulullah SAW Bersabda, "Sesungguhnya penduduk neraka akan
menangis sehingga seandainya kapal berlayar di atas air matanya maka
ia
akan berjalan. Mereka menangis darah sebagai pengganti air mata." (HR.
al-Hakim, beliau berkata: shahihul Isnad)
Penyesalan di akhirat
adalah penyesalan yang tiada terkira. Sampai-sampai digambarkan, mereka
menggigit tangannya sendiri sebagai bentuk penyesalan dan kerugian.
Berangan-angan kalau saja ia dikembalikan lagi ke dunia maka ia akan
menjadi orang beriman yang baik. Namun penyesalan itu tak lagi ada
gunanya.
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا
"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang lalim menggigit dua
tangannya, seraya berkata: Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan
bersama-sama Rasul"." (QS. Al-Furqan: 27)Artinya
وَلَوْ تَرَى إِذْ
وُقِفُوا عَلَى النَّارِ فَقَالُوا يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ
بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
"Dan jika kamu
(Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka
berkata: "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan
ayat-ayat Tuhan kami, serta kami akan menjadi orang-orang yang beriman."
(QS. Al-An'am: 27)Artinya
Ayat-ayat lain yang mengabarkan penyesalan
mereka dan harapan dikembalikan ke dunia supaya bisa beramal shalih dan
meninggalkan kekafiran dan kemaksiatan-kemaksiatan masih banyak.
Karenanya saat masih ada kesempatan, mari kita manfaatkan hidup ini
untuk beriman dan bertakwa yang sesungguhnya, lalu memperkaya diri
dengan amal-amal shalih.
Sesungguhnya panasnya api neraka
Jahannam tidak tertandingi. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengabarkan, panasnya lebih dari 70 kali dari panasnya api dunia yang
paling panas.
Satu contoh permisalah yang tak mungkin bisa
menyamai dengan neraka. Seandainya kita dipaksa meminum secangkir kopi
atau teh yang sedang mendidih dengan segera, apa yang akan terjadi?
Lidah dan mulut kita akan melepuh, dan boleh jadi usus kita juga akan
meradang dan putus. Lalu bagaimana kalau yang diminumkan adalah air
neraka yang sedang mendidih dan memiliki panas yang tak terhingga.
“Orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang
mendidih sehingga memotong-motong ususnya?” Coba bayangkan keadaan ahli
neraka yang dijelaskan ayat ini! karenanya benar-lah sabda Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, “Kalau kalian tahu apa yang aku ketahui,
pasti kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” Masalahnya, kita
tidak mengetahui sebagaimana yang diketahui oleh beliau shallallahu
'alaihi wasallam.
Allah Subhanahu wa Ta'ala menggambarkan tentang tikar dan selimut ahli neraka,
لَهُمْ مِنْ جَهَنَّمَ مِهَادٌ وَمِنْ فَوْقِهِمْ غَوَاشٍ
“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada
selimut (api neraka).” (QS. Al-A’raf: 41) dari bawah penghuni neraka ada
tikar yang terbuat dari api neraka, sedangkan dari atasnya mereka
diselimuti dengan selimut dari neraka juga. Dari sini, dapat kita
padukan dengan ayat-ayat yang lain, bahwa para penghuni neraka akan
dipakaikan baju dari aspal neraka yang lalu dibakar, tikar dari neraka,
selimut dari neraka, dan juga cambuk (martil) dari besi.
Pada
ayat lain, Allah Ta’ala menyebutkan tentang angan-angan para penghuni
neraka, yaitu kematian. Mereka ingin sekali mati sehingga tidak
merasakan adzab neraka yang maha dashsyat. Hal ini sebanding dengan
angan-angan mereka di dunia, yaitu mereka berangan dan berhayal dapat
hidup seribu tahun atau lebih. Mereka sangat cinta kepada kehidupan
dunia. Sedangkan di akhriat mereka sangat-sangat berharap bisa mati.
Kita berlindung kepada Allah dari menjadi bagian orang-orang kafir.
وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَ لَا يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِنْ عَذَابِهَا
“Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahanam. Mereka tidak
dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari
mereka adzabnya.” (QS. Faathir: 36)Artinya Yakni, dia tidak mati dan tidak akan
diringankan adzabnya. Berbeda dengan siksa manusia di dunia, berapa
tahun dan seberapa hebat mereka menyiksa sesama manusia? Penyiksanya
bisa bertaham menyiksa paling hanya satu atau dua jam secara
berturut-turut lalu istirahat. Pun dia masih butuh makan, minum, buang
air dan kebutuhan lainnya sehingga siksa akan berkurang atau dihentikan
sementara. Dan ujung dari siksaannya adalah kematian. Sedangkan di
neraka, adzab tidak akan dihentikan barang sejenak, karena yang menyiksa
adalah para malaikat yang sudah Allah bekali dengan kekuatan luar bisa
dan sangat menyeramkan. Mereka tidak mengenal lelah atau capek sehingga
tidak ada istirahat dari siksa bagi penghuni neraka. Setiap detik,
setiap menit dan setiap jam penghuni neraka disiksa tanpa henti dan
mereka tidak bisa mati. “Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti
kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab.”
(QS. Al-Nisa’: 56)
Resources:Yusuf Mansur nw
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
"Barangsiapa yang mengajak ke arah kebaikan, maka ia memperoleh pahala sebagaimana pahala-pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala-pahala mereka yang mencontohnya itu, sedang barangsiapa yang mengajak kearah keburukan, maka ia memperoleh dosa sebagaimana dosa-dosa orang-orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka yang mencontohnya itu." (HR Muslim)
0 komentar