Kumpulan Do'a

Kumpulan Doa Qur'an Hadits

Title 2

Isi konten 2

Title 3

Isi konten 3

Title 4

Isi konten 4

Title 5

Isi konten 5

Statistic


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Barangsiapa yang mengajak ke arah kebaikan, maka ia memperoleh pahala sebagaimana pahala-pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala-pahala mereka yang mencontohnya itu, sedang barangsiapa yang mengajak kearah keburukan, maka ia memperoleh dosa sebagaimana dosa-dosa orang-orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka yang mencontohnya itu." (HR Muslim)

IMAN, CINTA DAN LOGIKA

Mata biasa kebatas, bila ngeliat matahari kesilauan, bila melihat bakteri kekecilan, mata ini kebatas jarak dan ukuran. Terus pegimana mata ini mampu melihat Allah SWT ?. Gak level antara Robb dan mahluknya, kecuali bisa dirasain dgn mata hati. Inilah bicara iman, yang gak selalu pake logika tetapi pake keyakinan dan fitrah. Fitrah ingin taat dan
mengabdi ada tuh jalannya. Manusia yang melawan Allah bakalan gelap lahir dan bathin karena melawan fitrah. Ada jamaah ngadu yang nyampe ke sedekah redho, ketika ikhlas datang malahan berlimpah, ada lagi yg ketika dia merasakan nikmatnya tahajud malah dikerjain saban hari demi kebutuhan jiwanya ngegantungin hati ke Allah SWT, jadilah ia dapet bonus diluar dugaan.

Ketika harapan diikuti ketergantungan sama Allah, bila ikhlas menerima ketentuan-Nya maka Allah beri sakinah ketenangan dalam kehidupannya dan tanpa diduga ada jalan keluarnya yg terbaik yang tidak disangka-sangka, nah itulah ilmu taqwa. Keredhoan, dan baik sangka kepada Allah adalah hal yg ghaib, dimana iman bicara, ketika iman itu gak dipelihara agar meningkat lalu logika yang maen terus, maka kemungkinan kegalauan masih ada. Iman belum mantep.

Ketika nikmat iman main, yg ada kerutinan ibadah dan ketaatan yang tidak dibantah. Mana ada Allah menyia-nyiakan kebaikan hamba-Nya ?.

Hijrahnya Rosul dan para sahabat ke Madinah lalu meninggalkan omset dan asset ke madinah juga bicara iman, kalo logika jelas galau. Gawean sama dagangan, bahkan rumah ditinggal, Namun demi Agama Allah dan iman mereka membuktikan cintanya, dan di Madinah membangun peradaban Islam dan romawi serta persia dua imperium besar ditaklukkan dengan harta besar yang didapat dari romawi persia dalam genggaman kaum Muslimin, hingga akhirnya Islam menguasai sepertiga dunia.

Ketika Iman surut, logika nafsu menyalahi ayat-ayat Allah misalnya meninggalkan shalat karena logika rapat gak bisa ditinggal, atau logika gak pake jilbab karena logika takut gak dapet jodoh, atau sedekah pake logika karena takut miskin, maupun takut gak bisa beli BB baru, atau ragu balasan Allah, pake mikir-mikir dulu dan bisa juga disisi lain ada logika tujuan selain Allah dengan mendahulukan kebanggaan materi semu, kenikmatan sesaat, punya mobil maunya pamer, beli BB baru maunya biar dilirik sodara, biar kelihatan keren itu jadi ujub, dan rawan lari ke dosa2 lainnya seperti sombong, dusta dst.

Ketika iman diduluin, keliatan hidupnya akan respek dengan ayat2 Allah, keliatan dakwahnya membina keluarga dan orang lain, gak suka dengan kemaksiatan, sedih temennya beloman berjilbab, sedih suaminya belum sholat dst. Perasaan itulah salah satu yang menunjukkan Imannya yaitu ada kecemburuan agama, mane ada cinta gak pake cemburu. Dan hatinya tidak bisa pindah kelain hati.

Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa melihat kemungkaran rubahlah dengan tangan, bila tidak mampu dengan lisan, bila tidak bisa yaitu dengan hati, dan itulah selemah-lemahnya iman (HR-Muslim)

Surat Al Baqarah 261. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Salah satu hal yang membuat Yahudi maju adalah semangat mereka dalam mengamalkan apa yang telah menjadi doktrin pergerakan dakwah mereka

Dalam sebuah jamuan yang diadakan oleh Barbara S (senator Yahudi) pada pertengahan September 1966, ia berhasil menghimpun 3,5 juta US dollar. Dana tersebut digunakan untuk mendukung kampanye Bill Clinton yang notabene tangan kanan Yahudi. Peserta dalam jamuan makan itu dikenakan biaya mulai 500 sampai 120.000 dolar. Jumlah undangannya sekitar 700 hadirin.

Lain lagi dengan Irving Maskovich. Ia adalah salah satu aktor yang mendanai penggalian terowongan arkeologi demi haikal sulaiman kerajaan dajjal kelak di bawah fondasi masjid al-Aqsha. Lantas, bagaimana dengan hasil dari jutaan bahkan milyaran dolar yang berada di tangan sekian banyak pebisnis dan orang-orang kaya Muslim?

Keutamaan amal seringkali ada ujian tersendiri, semakin tinggi amal maka yang namanya syubhat berbentuk keraguan dan prioritas sering dipalingkan dari kebanyakan manusia, ketika mereka tidak belajar sejarah para manusia terbaik.

Dan disini juga peran zionis internasional memalingkan umat ini kepada hal-hal yang sifatnya tidak lagi pokok, melupakan hakikat dimana kehidupan adalah pertarungan haq dan bathil, tidak sadar kedua kubu itu adalah warisan jalan kenabian dan hamba2nya yg shaleh, dan pun tidak heran ia hanya berlaku bagi segelintir hambanya yg terpilih dimana Allah berikan taufiq dihatinya.

Sedekah menolong agama dijalan Allah SWT berlipat 700 kali lipat oleh karenanya Abu Bakar Shiddiq menyerahkan seluruh hartanya dikala ada panggilan untuk Jihad meninggikan kalimah Allah SWT. Dalam perang tabuk, Utsman memberikan 300 ekor unta PLUS 1000 dinar.

Lain lagi dengan Abdurrahman bin Auf diriwayatkan menyerahkan setengah hartanya, yaitu sebanyak 4000 dirham. Dalam lain kesempatan, Ia menyumbang 40.000 dinar. Pernah juga mendanai pasukan dengan 500 ekor kuda dan 500 ekor unta.

Sedangkan Ibnu Umar pernah menjual tanahnya seharga 200 ekor unta. Sementara Ashim bin Adi menyedekahkan 90 wasaq kurma dalam perang tabuk. (1 wasaq = 1980 kg)

Kesadaran yahudi internasionalnya ada dalam benak mereka kini dalam membina peradaban dunia yg non Islami, pengorbanan shahabat Rosulullah SAW yang tinggi sekarang bertukar kepada mereka guna menyerukan jalan-jalan menuju syetan dengan menyusup kesegala lini hingga syurga dunia berlaku bagi mereka, dan menukarnya dengan akhirat, ini sebuah visi yang mereka tularkan keseluruh dunia melalui propagandanya sehingga kehidupamakin jauh dari Allah dan syariatnya. Mereka membayar faham liberal, faham transgender, faham pluralisme, kepada budak2nya dengan dilabeli atribut gelar keduniaan.

Maka kehidupan kembali kepada jaman jahiliyah dulu, ketika kebanyakan kita tidak saling bahu membahu tetapi malah kebanyakan kita memikirkan dirinya sendiri. Semoga Allah SWT menolong kaum Muslimin dari segala tipu daya musuh-musuhnya.

Dalam ilmu logika tentunya Iman, keyakinan dan tingkat pengorbanan Muslim, ketika perang Badar jumlah Muslim sedikit bisa mengalahkan kaum Musyrik Quraisy dalam jumlah besar dan bersenjata lengkap, disana tidak berlaku perhitungan tetapi keimanan yang kuat dan pengorbanan yg optimal dijalan Allah SWT.

Demikian Nabiyullah Musa, ketika mentok dilaut merah, dikejar bala tentara Firaun, Musa dan kaumnya lemah karena mereka berkorban menjauhi kebatilan demi menjaga agama mereka dari kemusnahan mereka memilih berpisah dari tipu daya Firaun, secara logika kenapa tidak nyerah saja lalu membangun kekuatan? Atau menikam firaun dari belakang?

Ini karena Allah menuntut mereka berkorban meninggalkan kampungnya demi agamanya, keturunannya agar tidak bercampur dengan tipudaya firaun, dan mereka akhirnya Allah berikan pertolongan dengan membenamkan pasukan firaun dilaut merah.

Makin besar iman, makin besar penghambaan dan pengorbanan dijalan-Nya. Sebuah jalan istimewa para hamba-Nya terdahulu yang Allah berikan pertolongan dahsyat, diluar logika, ketika mereka memakai iman dan menjauhi logika.


Resources : Yusuf Mansur nw

Followers